JAKARTA--Kawasan Asia Tenggara adalah yang terakhir dan paling sedikit terkena dampak krisis ekonomi global, di antara wilayah lain. Kawasan ini pula yang pertama kali bangkit dan keluar dari krisis 2007-2008. Ini berkat solidnya kerja sama negara-negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asia Nations-ASEAN).
Demikian penilaian Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN Surin Pitsuwan. “Lihat kawasan lain di Afrika, Timur Tengah, Amerika Latin. Tanpa dukungan dari luar sulit membayangkan Asia Tenggara berada dalam stabilitas perdamaian dan keamanan seperti saat ini,” kata Surin di sela-sela peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ASEAN ke-43 di Jakarta. Perayaan itu dihadiri Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa.
“Kami hanya tidak bisa membayangkan bagaimana kondisi Asia Tenggara tanpa ASEAN,” lanjut Surin. Daya tahan Asia Tenggara yang cukup bagus dalam menghadapi krisis global membuat banyak negara dari kawasan lain mengambil inspirasi dari ASEAN.
“Itulah mengapa mereka undang kita ke Forum G-20, untuk berbagi kepada dunia bagaimana kita mengkoordinasikan kebijakan ekonomi kita dan bekerja sama dalam membawa kepercayaan pada keamanan di kawasan,” jelas bekas Menlu Thailand itu.
Natalegawa menambahkan, peran ASEAN saat ini tidak hanya dirasakan regional Asia Tenggara saja, namun juga oleh kawasan-kawasan lain di dunia. Terbukti negara-negara di luar ASEAN mengirimkan delegasinya ke organisasi ASEAN.
Menurut Natalegawa, ASEAN terus berupaya lebih mendekatkan diri ke masyarakat di negara-negara anggota. “Kami kira (komitmen) ini sudah menjadi ketetapan ASEAN. Terutama bagi Indonesia yang akan mengetuai ASEAN pada Januari 2011. Indonesia akan memiliki peluang untuk memberikan nilai tambah bagi upaya itu,” terang Natalegawa.
ASEAN dibentuk pada 8 Agustus 1967 melalui penandatanganan deklarasi di Bangkok, Thailand. Mengingat tanggal 8 Agustus tahun ini jatuh pada hari Minggu, peringatan HUT dilakukan Senin. (RMO)
Senin, 09 Agustus 2010
Langganan:
Postingan (Atom)